Sebuah asteroid seukuran menara Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab, sedang mendekati Bumi. Asteroid yang dilabelkan sebagai 163899 (2003 SD220) ini diperkirakan memiliki diameter 791 meter dan akan melintas terdekat dari Bumi pada pertengahan Desember nanti.
Asteroid itu akan terbang melintas, tepatnya, pada 17 Desember, dalam jarak sekitar 5,4 juta kilometer dari Bumi. Kecepatannya 5,6 kilometer per detik.
Sebagai perbandingan, jarak antara Bumi dan Bulan jauh lebih dekat daripada itu–yakni sekitar 385 ribu kilometer. Dengan demikian, meskipun diklasifikasikan sebagai Asteroid Berpotensi Berbahaya, asteroid ini tampaknya tidak akan menimbulkan ancaman bagi planet ini.
NASA telah sebelumnya juga menyatakan Bumi aman dari dampak asteroid selama 100 tahun ke depan. Namun, secara teoritis, masih ada kemungkinan suatu hari nanti 163899 bisa menabrak Bumii, sekalipun perhitungan saat ini menunjukkan peluang itu bukan masalah yang besar.
Asteroid 163899 termasuk kelas Aten yang berarti orbitnya dalam mengelilingi Matahari bersilangan dengan orbit Bumi. Ada sisi lain yang dibidik para peneliti dari melintasnya asteroid ini, yaitu potensinya dijadikan lokasi misi eksplorasi robot.
Eksplorasi asteroid adalah bidang utama dalam astronomi, dan banyak badan antariksa telah menyatakan minatnya untuk menjelajahi banyak objek besar di tata surya. Sejauh ini sudah ada tiga negara yang pernah mendaratkan roketnya di asteroid . Banyak yang melihatnya sebagai sumber yang memungkinkan untuk operasi penambangan mineral di masa depan.
Pada Oktober lalu, Uni Emirat Arab mengumumkan rencana misi yang sama dan kembali bertekat menjadi negara Arab pertama yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di asteroid–seperti halnya saat mengirim roket ke Mars.
UEA merencanakan peluncurannya pada 2028 dengan waktu pengembangan tujuh tahun untuk pesawat ruang angkasa. Misi tersebut akan melihat UEA menjelajahi planet Venus, serta tujuh asteroid, yang berpuncak pada pendaratan yang direncanakan di asteroid itu sendiri pada 2033.