Begini Cara Intermittent Fasting Dapat Bermanfaat bagi Sistem Kekebalan Tubuh

Sebuah tinjauan baru-baru ini dalam jurnal Immunology Letters menunjukkan bahwa waktu makan dapat memberi keunggulan pada sistem kekebalan tubuh Anda. Menurut rekan penulis studi tersebut, Jamal Uddin, intermiten fasting atau puasa intermitten meningkatkan tingkat autophagy [daur ulang sel] sehingga dapat mengurangi jumlah peradangan dalam tubuh.

“Ini pada gilirannya memungkinkan sistem kekebalan lebih efisien menghabiskan sumber dayanya melawan penyakit,” ujar Jamal Uddin, seperti dilansir dari laman Shape.

Singkatnya, kekeringan kalori yang berkepanjangan mendorong tubuh Anda untuk mencari bahan bakar dengan mengubah sel-sel yang rusak menjadi nutrisi, yang mengurangi peradangan yang disebabkan oleh sel-sel itu, kata Herman Pontzer, Ph.D., penulis Burn.

Analisis sebelumnya tentang intermitten fasting di New England Journal of Medicine menemukan bahwa memasukkan makanan ke dalam jendela enam atau delapan jam (misalnya, dari siang hingga 6 sore atau 11 pagi hingga 7 malam) bermanfaat dalam mengurangi peradangan dibandingkan dengan hari-hari biasa, tetapi jendela makan 12 jam kurang begitu mengurangi peradangan, kata Mark Mattson, Ph.D., rekan penulis studi tersebut.

Tetapi Anda memang menuai beberapa manfaat tanpa harus membatasi diri, kata Marie Spano, ahli diet olahraga dan penulis utama Nutrition for Sport, Exercise, and Health. “Studi jangka pendek menggunakan waktu makan terbatas, di mana makanan dibatasi hingga 13 jam atau kurang [seperti 7 pagi hingga 8 malam], menunjukkan itu dapat membantu mengurangi peradangan,” ujarnya Spano.

Jika Anda ingin mencoba intermittent fasting, Mattson menyarankan Anda melakukannya secara bertahap untuk menyesuaikan diri dengan rasa lapar yang lebih sedikit. Jika periode makan enam atau delapan jam adalah tujuan Anda, Spano merekomendasikan membuat makanan Anda padat nutrisi dan makan di awal jendela Anda, di tengah, dan di akhir. Protein paling baik diberikan setiap tiga hingga lima jam untuk pemeliharaan dan peningkatan otot maksimum, misalnya.

Selain intermittent fasting untuk lebih menangkis peradangan, teruslah berolahraga. “Ketika tubuh Anda menyesuaikan untuk menghabiskan lebih banyak energi untuk aktivitas fisik dan olahraga, salah satu caranya adalah dengan mengurangi energi yang dihabiskan untuk peradangan,” kata Pontzer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *