Menjelang Idul Adha, Dr dr hewan, Denny Widya Lukman mengingatkan dampak dari sapi yang mengkonsumsi sampah berupa plastik hingga bahan berbahaya seperti timbal. Ia mengatakan, saat sapi memakan sampah berbahaya maka akan mengalami gangguan bervariasi. Seperti gangguan pada lambung dimana sapi sulit mencerna hingga ada kontaminasi bahan kimia didalam tubuh sapi yang membuat fungsi organnya tidak maksimal.
Akibat ada gangguan tersebut, biasanya sapi akan tampak tidak sehat, kurus dan layu. Dalam kondisi ini, biasanya sapi tidak layak untuk menjadi hewan kurban karena tidak memenuhi syarat. Soal Ulangan Bahasa Sunda Kelas 3 SD Semester 2 Beserta dengan Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda Sripoku.com
Hasil Liga Italia Juventus vs Fiorentina 1 0, Gol Tunggal Federico Gatti Buat Bianconeri Raih 3 Poin Namun sejauh ini, sapi memakan sampah tidak banyak ditemui di wilayah Jabodetabek, melainkan ada di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. "Sehingga memang yang harus dilakukan adalah memberi sapi terbaik untuk kurban," tutur Denny.
Ia mengatakan, sapi yang sudah telanjur memakan sampah, jika memang ingin dijadikan hewan kurban maka bisa dilakukan pemeriksaan dan karantina. Selama 6 bulan sebelum disembelih, sapi sebaiknya diberikan makanan sayur sayuran hijau. "Kalau pun sudah termakan sampah, di lambungnya itu akan ada bakteri bakteri yang baik bisa menyaring sehingga dagingnya masih layak dikonsumsi manusia," jelas dia.
Namun ia mengingatkan, untuk hewan yang akan disembelih dan menjadi hewan kurban, harus diberikan sapi paling terbaik yang memenuhi syarat dan kesehatannya terjamin. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.