Ketua Satgas Kota Yogyakarta Positif Covid-19

Ketua Harian Satgas Covid-19 yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengumumkan dirinya positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR pada Senin petang, 19 Juli 2021.

Pelaksana Harian Kepala Sub Bagian Protokol Humas Pemerintah Kota Yogyakarta Ratih Permana menjelaskan Heroe Poerwadi pada Kamis 15 Juli lalu sempat menjalani swab antigen karena berhubungan dengan kontak erat dari sejumlah relasinya.

“Saat itu swab antigen beliau (Heroe Poerwadi) negatif,” kata Ratih yang juga sekretaris Heroe dalam keterangannya Selasa.

Selang lima hari dari hasil swab antigen itu, pada 19 Juli Heroe menjalani tes PCR. Dengan pertimbangan karena hari kelima merupakan exit pemeriksaan untuk kontak erat.

“Sekitar waktu isya hasil PCR itu keluar dan dinyatakan positif Covid-19,” kata Ratih yang juga menyatakan Heroe tidak sampai mengalami sesak nafas atau demak melainkan hanya sedikit flu.

Kondisi badan Heroe, ujar Ratih, juga relatif fit dan nafsu makannya masih normal. Saat ini Heroe menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya. Heroe saat ini juga tengah menanti hasil pemeriksaan lengkap kondisi kesehatannya dari rontgen dan cek darah.

Dalam video yang dibagikan ke awak media, Heroe menyatakan kondisi tubuhnya saat ini tergolong baik dan sehat. “Saya terpapar Covid-19. Alhamdulillah kondisi badan saya baik-baik saja hanya sedikit batuk, ada riak, saturasi oksigen 97,” kata Heroe.

Dengan kondisi saat ini, Heroe menyatakan masih bisa bekerja dari rumah atau work from home. Heroe memohon doa pada masyarakat agar bisa cepat pulih kembali. Ia juga mengingatkan masyarakat tetap semangat dan menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta Tri Hastono juga membenarkan soal kabar Heroe yang terkonfirmasi Covid-19 ini.

Tri tak mengetahui kira kira dari mana Heroe terpapar karena mobilitas Heroe selaku Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta tergolong tinggi, baik untuk kegiatan penanganan maupun pemenuhan target vaksinasi. “Kan ketemu banyak orang, dilacak dari mana asal penularannya tidak tahu,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *