Sebuah penelitian dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Australia Selatan menemukan minum lebih dari enam cangkir kopi sehari dapat mengecilkan volume otak dan meningkatkan risiko demensia. Peneliti utama dan kandidat PhD UniSA, Kitty Pham, mengatakan penelitian ini memberikan wawasan penting bagi kesehatan masyarakat.
“Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia. Namun, dengan konsumsi global lebih dari sembilan miliar kilogram per tahun, penting untuk memahami potensi implikasinya pada kesehatan,” kata Pham, dikutip dari Science Daily.
Bagaimana kopi bisa mempengaruhi otak? Kafein sebagai kandungan utama dalam kopi mampu mempengaruhi sistem saraf pusat dalam beberapa cara. Namun, efeknya diyakini berasal dari cara kafein berinteraksi dengan reseptor adenosin, sebagaimana dilansir dari laman Healthline.
Adenosin adalah neurotransmitter di otak yang dapat mendorong tubuh untuk beristirahat tidur. Neuron di otak memiliki reseptor spesifik yang dapat dilampirkan adenosin. Adenosin biasanya menumpuk di siang hari dan akhirnya membuat mengantuk. Kafein dan adenosin memiliki struktur molekul yang serupa. Jadi, ketika kafein hadir di otak, ia bersaing dengan adenosin untuk mengikat reseptor yang sama.
Namun, kafein tidak memperlambat kinerja neuron seperti halnya adenosin. Sebaliknya, kafein justru mencegah adenosin bekerja dalam memperlambat kinerja tubuh. Hal inilah yang menyebabkan kafein meningkatkan rangsangan sistem saraf pusat dan membuat terjaga. Namun, cara kerja kafein ini hanya terjadi dalam waktu yang singkat.
Minum kopi dalam jumlah dan jenis yang tepat (2-3 cangkir kopi pahit per hari), dikatakan juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer dan demensia. Penelitian juga membuktikan konsumsi kafein dalam jumlah sedang dapat meningkatkan daya memori meski dalam jangka waktu yang pendek.
Meskipun ada sejumlah manfaat yang dihasilkan oleh kopi dan kafein bila dikonsumsi dalam jumlah dan jenis yang tepat, tanpa gula dan krimer atau susu, ada ancaman kesehatan yang mengintip bagi para pencita kopi yang fanatik. Penelitian dari Universitas Australia Selatan menunjukkan terlalu banyak konsumsi kopi pahit dapat mengancam kesehatan otak.
Penelitian ini telah menemukan konsumsi kopi yang tinggi dikaitkan dengan volume total otak yang lebih kecil dan peningkatan risiko demensia. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutritional Neuroscience ini menilai efek kopi pada otak di antara 17.702 peserta Biobank Inggris (usia 37-73) menemukan mereka yang minum lebih dari enam cangkir kopi sehari mengalami 53 persen peningkatan risiko demensia.
“Dengan memperhitungkan semua kemungkinan perubahan, kami secara konsisten menemukan konsumsi kopi yang lebih tinggi secara signifikan terkait dengan pengurangan volume otak. Pada dasarnya minum lebih dari enam cangkir kopi sehari dapat menempatkan pada risiko penyakit otak seperti demensia dan stroke,” jelas peneliti.
Untuk mengukur hasil penyakit, para peneliti melihat jumlah orang-orang yang mengembangkan demensia atau stroke dari waktu ke waktu dan menganalisis data ini bersama dengan asupan kopi. Untuk hubungan antara konsumsi kopi dan volume otak, para peneliti membandingkan pencitraan otak dengan jumlah kopi yang diminum setiap hari.
Aspek penelitian ini mengamati 17.702 orang dari 398.646. Penelitian ini bersifat observasional, jadi peneliti tidak melakukan perubahan apapun pada pola makan atau gaya hidup partisipan. Sebagai gantinya, mereka melihat kembali asupan kopi individu dan menghubungkan jumlah kopi yang dikonsumsi setiap hari dengan ukuran otak dan kemungkinan mengembangkan demensia atau stroke.
Setelah menyesuaikan data untuk variabel seperti kondisi kesehatan yang mendasari, usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh, para peneliti menyimpulkan konsumsi lebih dari enam cangkir kopi setiap hari dikaitkan dengan volume otak yang lebih kecil dan kemungkinan demensia 53 persen lebih tinggi dibandingkan dua cangkir setiap hari.
Peneliti senior dan direktur Pusat Kesehatan Presisi Australia UniSA, Profesor Elina Hypponen, mengatakan meskipun hasil penelitian tersebut bisa jadi kenyataan pahit bagi pecinta kopi, yang terpenting adalah menemukan keseimbangan antara apa yang diminum dan yang baik untuk kesehatan.
“Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang konsumsi kopi berlebihan dan kesehatan otak tetapi seperti banyak hal dalam hidup, moderasi adalah kuncinya,” kata Hypponen.
Bersama dengan bukti genetik lain dan uji coba terkontrol secara acak, data ini sangat menyarankan konsumsi kopi yang tinggi dapat mempengaruhi kesehatan otak. Meskipun mekanisme pastinya tidak diketahui, satu hal sederhana yang dapat dilakukan adalah tetap terhidrasi dan ingat untuk tetap minum air putih saat minum secangkir kopi.
“Konsumsi kopi sehari-hari biasanya berkisar antara satu dan dua cangkir kopi standar. Tentu saja, meskipun ukuran unit dapat bervariasi, satu hingga tiga cangkir kopi sehari umumnya baik-baik saja,” jelas Hypponen.
Namun, jika mengonsumsi lebih dari enam cangkir kopi sehari, sudah saatnya memikirkan kembali apakah ini yang terbaik untuk kesehatan otak.